Initial Public Offering: Mitratel Offers 29.85% Shares to the Public
Jakarta, October 26, 2021 – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk or Mitratel, a company the largest telecommunications tower in Indonesia, held an initial public offering (Initial Public Offering/IPO) by offering a maximum of 29.85% shares to public. This is part of efforts to develop the business, create value that optimal for the company and stakeholders and to create a telecommunications ecosystem for digitization to remote corners of the country.
This subsidiary of PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) appointed PT BRI Danareksa Securities, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, and Morgan Stanley as joint bookrunners and joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas with Mandiri Sekuritas also acts as joint lead managing underwriters and domestic underwriters. The roadshow and initial offering (bookbuilding) of Mitratel shares is scheduled on 26 October – 4 November 2021. An effective statement from the Financial Services Authority (OJK) is expected published on November 12, 2021. After obtaining an effective statement from the OJK, the offer general public will be held on 16-18 November 2021 and the listing of shares on the Stock Exchange Indonesian Stock Exchange (IDX) on November 22, 2021.
As planned, the Company will use 40% of the proceeds from the IPO for capital expenditure organic capital expenditure, 50% for inorganic capital expenditure, and 10% for working capital as well as other needs of the Company.
SOE Minister Erick Thohir highly appreciates Telkom for having successfully brought one of its subsidiaries, namely Mitratel, into a tower company open telecommunications. “Mitratel’s IPO is expected to have a positive impact on sustainable for Mitratel, TelkomGroup, BUMN and also the state. Hopefully Mitratel can building market leadership in the tower provider industry which is the infrastructure national telecommunications by SOEs and subsidiaries to strengthen digital resilience national.”
The Minister of SOEs also added that Mitratel could attract investors to invest funds in Indonesia to strengthen the national economy and job openings. Mitratel is also expected to be an independent company and national pride with transparent governance, capacity building as well as the flexibility to be more aggressive in pursuing business growth opportunities significant.
On a separate occasion, Telkom President Director Ririek Adriansyah explained that the IPO This MItratel is one of the portfolio arrangements carried out by TelkomGroup to optimizing value creation from Mitratel so that it can provide optimal results for stakeholders. “As the provision of telecommunications tower infrastructure for 13 years, Mitratel has more than 28 thousand towers, with an experienced management team and good track record in delivering cyclical growth of the industry in Indonesia.
Going forward, Mitratel has good growth potential along with developments technology especially with the presence of 5G which makes the operator’s need for towers telecommunications is increasing. Hopefully this step will strengthen Mitratel’s steps to become a player the largest independent telecommunications tower not only in Indonesia but also in Southeast Asia,” added Ririek.
Mitratel has a wide range of services and a strong telecommunications business ecosystem complete. The company has also aggressively expanded its business, one of which is through the TelkomGroup fiber optic solution, which is not owned by the tower company other telecommunications. With such an adequate fiber optic network, Mitratel is expected to take a role in supporting the optimization of digital economic progress in Industry 4.0, along with the 5G network and economic equity.
Meanwhile, the Managing Director of Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko said that today is a historic day for Mitratel, who is just a few steps away from making dreams come true to become a public company. “Through this IPO, it is hoped that it will increase attention” regional and international investors towards Mitratel, and of course inviting the public broadly to be part of the success of building a better Indonesia through digitization,” he said.
Currently, Mitratel has an attractive and robust business model with revenue visibility high, because it is supported by high quality customers. Evidently, the Company has Attractive financial profile with ever-increasing margins, strong cash flow capabilities strong, as well as a leading financial position in the telecommunications tower industry.
Going forward, Mitratel plans for a long-term expansion into the Southeast Asian market and Asia Pacific. “In line with the vision to be the best leader and provider in providing telecommunications infrastructure in Southeast Asia, Mitratel is also preparing a strategy for long-term expansion in Southeast Asia and Asia Pacific. We will continue providing infrastructure solution services with excellent quality and competitive prices, in order to provide high value for investors,” concluded Teddy.
About Mitratel (www.mitratel.co.id)
Dayamitra Telekomunikasi or Mitratel is a subsidiary of PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk which is engaged in providing telecommunications infrastructure. Mitratel has been in the telecommunication tower business since 2008. Mitratel has managed more than 28,000 telecommunication towers spread throughout Indonesia. All Indonesian cellular operators have become customers/tenants by placing BTS devices in Mitratel towers. In addition to its main business in the field of telecommunication towers, Mitratel also expands its portfolio of tower derivative services such as Project Solutions, Managed Services, Fiberization and Digital Services to accelerate the digital climate in Indonesia.
Media contact:
Mulyanto
Vice President Corporate Office Mitratel
E: sam_moel@mitratel.co.id
M: 08119134567
Mitratel Raih Apresiasi TJSL & CSR Award 2021
Jakarta, 14 Oktober 2021. Dengan tema “Kontribusi BUMN dalam mendukung Pencapaian SDG’s Berbasis ISO 26000”, event perdana yang diselenggarakan oleh BUMN Track didukung oleh Indonesia Shared Value Institute (ISVI) ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi bagi BUMN dan Anak Perusahaan BUMN yang telah menjalankan program TJSL & CSR yang berpedoman pada Permen BUMN PER-05/MBU/04/2021 tentang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN.
Merujuk pada Permen tersebut, kategori penilaian TJSL & CSR Award 2021 terdiri dari empat pilar SDG’s, yakni Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola, serta memberikan nilai tambah (Creating Shared Value) bagi perusahaan. Selain itu, terdapat enam aspek pendukung, yaitu terkait kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan serta dokumen pelengkap. Nilai tambah dalam penilaian diberikan kepada perusahaan yang telah mengukur tingkat efektivitas program TJSL menggunakan parameter Social Return on Investment (SROI).
Bertempat di JW Mariot Hotel Jakarta, penganugerahan TJSL & CSR Award berlangsung semarak dan hikmat, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Juri TJSL & CSR Award 2021 Thendri Supriatno mengatakan, Permen PER-05/MBU/04/2021 mengarahkan agar program TJSL BUMN mendukung core business perusahaan. “Semangat yang diusung pada creating share value (CSV) sudah diadopsi oleh Permen BUMN PER-05/MBU/04/2021. Diantaranya, pelaksanaan TJSL harus terkait dan mendukung core business BUMN sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan,” jelas Thendri yang juga merupakan Founder & Chairman Indonesia Shared Value Institute (ISVI) dan Founder & Chairman Indonesia Corporate Forum For CSR Development (CFCD).
Menurutnya, TJSL & CSR Award 2021 tidak sekadar ajang penghargaan melainkan menjadi sarana pembelajaran bersama bagi para peserta untuk meningkatkan kualitas program TJSL dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan. “Selain menilai, kami memberikan rekomendasi kepada para peserta sebagai acuan untuk melaksanakan program yang lebih terukur, berdampak dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo yang juga merupakan Ketua Komite Penilai Kehormatan TJSL&CSR Award 2021 menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN yang telah menempatkan posisi BUMN sebagai bagian dari warga dunia dalam upaya mencapai tujuan pembanguan berkelanjutan melalui implementasi program TJSL dan CSR.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini berharap agar TJSL & CSR Award 2021 menjadi momentum penting untuk menggugah kembali solidaritas dan kepedulian para pelaku usaha terhadap kondisi lingkungan sosial. “Penting pula kita sadari bahwa fungsi BUMN tidak hanya semata-mata sebagai agent of value creator yang memberikan kontribusi keuntungan, melainkan juga sebagai agent of development yang dituntut untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Dalam menjalankan fungsinya sebagai generator aktivitas perekonomian, BUMN tidak boleh melupakan kontribusinya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ajang TJSL & CSR Award 2021 pada tahun perdana ini diikuti oleh 71 perusahaan BUMN dan Anak Perusahaan BUMN. Sebanyak 40 perusahaan lolos seleksi penjurian tahap II yang dilanjutkan dengan proses presentasi dan wawancara pendalaman materi di hadapan dewan juri secara virtual, yang berlangsung selama tiga pekan.
Peserta TJSL&CSR Award 2021 terbagi atas tiga kategori, yakni Perusahaan BUMN, Anak Perusahaan BUMN serta BUMN dan Anak Perusahahaan BUMN Tbk. Capaian masing-masing perusahaan terdiri dari tiga peringkat, yaitu peringkat bintang lima, bintang empat dan bintang tiga.
Didukung oleh para dewan juri yang terdiri dari para pakar profesional bidang CSR, praktisi, akademisi, dan media yang kredibel, menjadikan ajang TJSL & CSR Award 2021 memiliki bobot dan integritas yang teruji.
Beberapa nama besar perusahaan yang muncul sebagai pemenang diantaranya PT Bank BRI, PT Bank BTN, PT PLN, PT Wijaya Karya, PT Pelabuhan Indonesia PT Semen Gresik, PT Bukit Asam, PT Kimia Farma, PT Telkomsel dan PT Mitratel. Selain itu, puluhan perusahaan terbaik lainnya juga mendapatkan penghargaan pada ajang bergengsi ini.
Mitratel Raih Penghargaan TOP Digital Corporate Brand Award 2021
Jakarta, 29 September 2021. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) meraih prestasi sebagai TOP Digital Corporate Brand Award 2021, Special Achievement for Subsidiary BUMN yang diberikan oleh Suara Pemerintah ID bekerja sama dengan lembaga penilai independen TRAS N CO dan diterima langsung oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko melalui media video conference.
TOP Digital Corporate Brand Award 2021, Special Achievement for Subsidiary BUMN merupakan sebuah penghargaan bergengsi bagi anak usaha BUMN di Indonesia yang telah sukses meningkatkan aktivitas corporate brand di ranah digital, sehingga unggul dibanding perusahaan lainnya.
Penggagas TOP Digital Corporate Brand Award 2021 Tri Raharjo mengatakan ajang penghargaan ini bertujuan memberi apresiasi kepada anak perusahaan BUMN atas kinerja dan pencapaian aktivitas corporate brand dalam teknologi digital terutama selama masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menilai penghargaan ini merupakan hasil karya dan kinerja seluruh pegawai Mitratel, yang telah giat bekerja dan memberikan yang terbaik untuk kinerja perusahaan.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan melalui penghargaan ini, tentunya ini semakin memacu semangat dan motivasi seluruh karyawan Mitratel untuk meningkatkan kompetensi menjadi perusahaan berbasis digital di masa yang akan datang,” jelas Theodorus Ardi Hartoko Direktur Utama Mitratel.
TOP Digital Corporate Brand Award 2021, Special for Subsidiary BUMN diberikan kepada anak perusahaan BUMN berdasarkan hasil riset TOP DIGITAL CORPORATE BRAND Index, yaitu riset digital untuk mengukur kesuksesan perusahaan dalam melakukan digital branding, melalui Search Engine Based, Social Media Based, dan Website Based.
Bangun BTS di Daerah 3T, Direktur Utama Mitratel Dianugerahi Satyalancana Pembangunan
Jakarta, 27 September 2021. Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada upacara Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-76.
Pemberian tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada Theodorus Ardi Hartoko dilakukan secara langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, yang mewakili Presiden Indonesia, Joko Widodo. Penyematan tanda jasa ini dilakukan di halaman kantor pusat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (27/9/2021).
Theodorus Ardi Hartoko dinilai berhasil menginisiasi dan membangun program Base Transceiver Station (BTS) Perbatasan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) sejak tahun 2011. Melalui Mitratel, yang merupakan bagian dari Telkom Group, Theodorus Ardi Hartoko berperan besar dalam pembangunan 516 menara telekomunikasi dan 60 menara transmisi backbone, khususnya di Papua dan Natuna.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, penganugerahan Satyalancana Pembangunan ini merupakan sebuah penghormatan terhadap kontribusi perusahaan bagi pembangunan layanan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia, khususnya di daerah 3T.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik walaupun banyak rintangan dan hambatan dalam perjalanannya. Ke depan, kami berharap dengan apresiasi ini dapat memberikan energi dan inovasi baru untuk terus berkarya dan semakin dapat memberikan karya positif yang dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi,” ujar Theodorus.
Program pembangunan ini guna menghubungkan antar wilayah untuk mengakomodasi konektivitas telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat mengakses layanan telekomunikasi dan data secara adil, merata, dan berdaulat di wilayah NKRI.
Adapun penyediaan BTS di wilayah blankspot telekomunikasi merupakan salah satu program Universal Service Obligation (USO) yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Program ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kesenjangan telekomunikasi dengan penyediaan layanan seluler telepon dasar di daerah yang belum mendapatkan sinyal.
Hal itu sejalan dengan Program Nawacita yang telah dicanangkan oleh Presiden RI, terutama pada butir ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI. Sampai saat ini, BAKTI telah membangun di 1.682 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya daerah 3T.
Mitratel kemudian mengambil peran dengan ikut berpartisipasi dalam pelelangan umum dari BAKTI melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak tahun 2011. Mitratel berperan dalam membangun lebih dari 30% menara telekomunikasi yang telah dibangun BAKTI hingga saat ini.
Mitratel telah membangun 516 site BTS Perbatasan di seluruh Indonesia, dimana jumlah site terbanyak yang dikerjakan oleh perusahaan adalah site-site di wilayah Maluku dan Papua, yakni sebanyak 364 site atau sebesar 70% dari semua site yang telah dibangun Mitratel. Selain peran serta strategis di BTS Perbatasan, Mitratel juga berperan dalam pembangunan 60 menara transmisi backbone, khususnya di Papua dan Natuna.
Realisasi kegiatan CSR yang dilakukan Mitratel pada tahun 2021.
Juni, Mitratel membangun sarana dan prasarana air bersih berupa sumur bor demi memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang berada di Desa Pengotan – Bangli. Bantuan disampaikan secara simbolik oleh Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko Bersama Komisaris Independen Mitratel M Ridwan Rizqi Nasution dan Rombongan kepada Kepala Desa Pengotan untuk masyarakat Desa Pengotan Kec. Bangli, Kabupaten Bangli.
Telkomsel and Mitratel Roll Out Another Corporate Action by Transferring the Ownership of 4.000 Telecommunication Towers
Telkomsel and Mitratel reach another agreement on transferring the ownership of telco towers, marked by the signing of Sale and Purchase Agreement (SPA) by both companies for 4.000 telecommunication towers.
The agreement is expected to be able to continue the momentum for Telkomsel and Mitratel following their commitments to strengthen their asset management and business units that could drive companies’ performances to be more ideal, productive, and efficient.
This corporate action reaffirms Telkomsel’s commitment to maximize its infrastructure and accelerate company’s structure to be more ideal for more customer-centric products and services in the digital ecosystem.
For Mitratel, this corporate action would strengthen its position as the leading tower provider in Indonesia.
Jakarta, 2 September 2021 – Telkomsel and PT Dayamitra Telekomunikasi “Mitratel” continue their commitment to strengthen the transformation of their business portfolio by transferring the additional 4.000 units of telecommunication towers from Telkomsel to Mitratel. The agreement marked by the signing of Sale and Purchase Agreement (SPA) between PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) and PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) on August 31st, 2021, which complete corporate action to 6.050 units of telecommunication towers since 2020.
Telkomsel CEO, Hendri Mulya Syam, explains, “Telkomsel continues to show its consistency in transforming their company portfolio in digital business through a number of measurable and targeted strategic steps. The continuation of the corporate action done by both companies by transferring ownership of telecommunication towers to Mitratel further shows Telkomsel’s seriousness to focus more on strengthening the existence and the penetration of innovation in deploying digital services. Therefore, it will allow Telkomsel to have more resources that can be utilized to open up more opportunities and possibilities while strengthening the ecosystem of digital lifestyle among the Indonesian people to be more inclusive.”
Telkom Director of Strategic Portfolio, Budi Setyawan Wijaya says, ”This corporate action is an initiative from Telkom to reorganize our portfolio for optimum value creation of both companies, TelkomGroup, and its stakeholders. For Telkomsel, this reflects the consistency and seriousness in supporting the portfolio transformation across digital business. Meanwhile for Mitratel, the action would strengthen the portfolio of telecommunication towers belong to TelkomGroup and make Mitratel’s steps become steadier as the leading independent tower player in Indonesia that support diverse needs for TelkomGroup and other tenants. Therefore, Mitratel is ready to optimize its value creation further through bigger corporate action.
Mitratel CEO, Theodorus Ardi Hartoko, adds, “Mitratel is committed to always explore new potentials that could strengthen the foundation of the company, this corporate action certainly could strengthen Mitratel’s position as a business consolidator in the telecommunication tower business in the market. The transaction also confirms Mitratel as the leading tower provider in Indonesia and would open more opportunities for potential tenants to utilize Mitratel services especially in the era of 5G in Indonesia that has big opportunity for telecommunication tower business. The transfer of these towers’ ownership will also create equal opportunities and services for all operators to expand and improve their services for customers. This certainly will result in positive contribution to the national digital acceleration”.
By transferring these towers to Mitratel, today Mitratel owns more than 28.000 telecommunication towers across Indonesia including urban, sub urban, and rural areas. Mitratel also welcomes further transactions with any party as long as the transaction would benefit both parties and bring value creation for stakeholders.
This partnership is also expected could continue the momentum for both companies as they strengthen the asset management and business units that could drive increase business performance to be more ideal, productive, effective, and efficient. Eventually, Telkomsel and Mitratel will continue to strengthen their added values across their product and service innovations.
“As a leading digital telco company in Indonesia, Telkomsel always hope for continuity in corporate action related to the ownership transfer of its telecommunication towers that could result in added values as the company maximizes its infrastructure and accelerate the strengthen of company’s structure to more ideal, especially for long-term sustainability in delivering product and service innovations based on a more customer-centric digital ecosystem,” Hendri concluded.
Telkomsel dan Mitratel Kembali Melakukan Aksi Korporasi dengan Pengalihan Kepemilikan 4.000 unit Menara Telekomunikasi
Telkomsel dan Mitratel kembali melakukan kesepakatan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) oleh kedua perusahaan untuk 4.000 unit menara telekomunikasi.
Kesepakatan ini diharapkan dapat meneruskan momentum bagi Telkomsel dan Mitratel dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien.
Upaya ini sekaligus mempertegas kembali komitmen Telkomsel dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, guna menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer centric.
Bagi Mitratel, aksi korporasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai Tower Provider terbesar di Indonesia.
Jakarta, 2 September 2021 – Telkomsel dan PT Dayamitra Telekomunikasi “Mitratel” melanjutkan komitmennya dalam penguatan transformasi portofolio bisnis dengan melakukan penambahan pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pada 31 Agustus 2021 tersebut melengkapi aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan untuk 6.050 unit menara telekomunikasi pada 2020 lalu.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan, “Telkomsel terus menunjukan konsisten dalam melakukan transformasi portofolio perusahaan di bisnis digital melalui sejumlah langkah strategis yang terukur dan terarah. Kelanjutan aksi korporasi dengan melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel semakin menunjukan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dan penetrasi inovasi dalam menggelar layanan digital. Dengan begitu, Telkomsel akan semakin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk terus membuka peluang dan kesempatan dalam menguatkan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia secara lebih inklusif.”
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, “Aksi korporasi ini merupakan langkah Telkom dalam penataan portofolio demi value creation yang optimal dari keduanya baik bagi masing-masing perusahaan, TelkomGroup dan stakeholder. Bagi Telkomsel, ini merupakan wujud konsisten dan keseriusan dalam mendukung transformasi portofolio di bisnis digital. Sedangkan bagi Mitratel, langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, yang mendukung beragam kebutuhan tidak hanya bagi TelkomGroup tapi juga tenant lainnya. Sehingga Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menambahkan, “Mitratel berkomitmen untuk terus berupaya menggali potensi-potensi baru dalam rangka memperkuat fundamental perusahaan, tentunya dengan aksi korporasi ini semakin menunjukkan posisi Mitratel sebagai konsolidator bisnis menara telekomunikasi di pasar. Transaksi ini kembali mengukuhkan Mitratel sebagai tower provider terbesar di Indonesia dan akan semakin membuka peluang untuk pemanfaatan menara ini oleh semua tenant yang potensial, terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi. Pengalihan kepemilikan menara ini juga akan memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh operator untuk dapat memperluas area dan meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Hal ini tentu saja akan berkontribusi positif untuk percepatan digitalisasi skala nasional”.
Dengan adanya pengalihan ini Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia baik urban, suburban maupun daerah rural. Mitratel juga terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan value creation bagi pemangku kepentingan.
Melalui kesepakatan ini juga diharapkan dapat meneruskan momentum bagi kedua perusahaan dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien. Sehingga, baik Telkomsel dan Mitratel akan terus memperkuat nilai tambah masing-masing perusahaan di setiap fokus inovasi produk dan layanan yang dihadirkan.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel selalu berharap kelanjutan aksi korporasi dalam pengalihan menara telekomunikasi yang dimiliki ini juga dapat terus memberikan nilai tambah dalam upaya perusahaan dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, terutama untuk keberlangsungan jangka panjang dalam menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer-centric,” pungkas Hendri.
***
Mitratel Kukuhkan Diri Sebagai Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar di Indonesia Usai Telkom Alihkan 798 Menara
Jakarta, 2 Agustus 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir secara fisik dalam acara tersebut Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Sedangkan melalui video conference, hadir Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.
“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder.” Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng tersebut menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.
“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi tersebut.
Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham. Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara tersebut, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.
Mitratel Strengthen as the Largest Telecommunication Tower Company in Indonesia After Telkom Transfers 798 Towers
Jakarta, August 2, 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk continues to strengthen the business of providing telecommunications towers through its subsidiary, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), by investing in assets (inbreng) 798 telecommunications towers.
This was marked by the signing of the Inbreng & Head of Agreement Deed between Telkom and Mitratel, which was carried out in a hybrid manner with strict health protocols.
Physically present at the event, Telkom’s Strategic Portfolio Director Budi Setyawan Wijaya and Mitratel President Director Theodorus Ardi Hartoko.
Meanwhile, through video conference, Telkom’s Director of Wholesale & International Service, Bogi Witjaksono, and Telkom’s Director of Network & IT Solution, Herlan Wijanarko, were present.
Telkom’s Strategic Portfolio Director, Budi Setyawan Wijaya said that the transfer of telecommunication tower assets (inbreng) by Telkom to Mitratel is part of the TelkomGroup portfolio arrangement and is Telkom’s commitment to make Mitratel a vehicle as well as a strong player and dominate the tower industry.
“The telecommunication tower industry is a very prospective industry in the midst of the potential development of Indonesia’s digital economy, plus the entry of fifth generation technology. With this step, TelkomGroup believes that Mitratel is able to strengthen its position as the leader of national telecommunications tower industry and provide high value for the company and stakeholders.”
Apart as an effort to reorganize the portfolio, the step to transfer Telkom’s towers to Mitratel is also one of the business strategies to increase capabilities in terms of the telecommunications infrastructure aspect.
The transferred towers have collocation potential and tenancy ratios above the industry average with a solid structure and coverage throughout Indonesia. The Inbreng is a strong capital for Mitratel’s tower business going forward.
“The telecommunication tower business is a very promising business, considering that until now telecommunication operators will continue to expand in improving network quality and expanding their service range, so we believe the telecommunication tower business will still record positive performance,” added Budi.
The President Director of Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, expressed Mitratel’s commitment in supporting the restructuring of the TelkomGroup portfolio with this corporate action.
Going forward, Mitratel is committed to properly managing the tower’s assets and business in order to provide the best value for shareholders.
After the asset transfer transaction of 798 towers, Mitratel owns more than 24,000 telecommunication towers. This is one of the steps taken by TelkomGroup through Mitratel to support the realization of value creation in order to establish itself as the number one player in the Indonesian telecommunications tower industry.
Mitratel Menyalurkan Bantuan 2 Unit Ventilator kepada RSU PKU Muhammadiyah Gubug Grobogan
Jakarta, 10 Agustus 2021. Komisaris Utama, Direktur Utama dan Para Direksi Mitratel menyalurkan bantuan 2 Unit Ventilator kepada Direktur RSU PKU Muhammadiyah Gubug – Grobogan.
Bantuan ini merupakan dukungan perusahaan dalam percepatan penanganan pasien covid-19, serta mampu menurunkan tingkat resiko kematian.
Mitratel mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap nakes yang berada di garda terdepan.